Kamis, 26 Agustus 2010

MEMBANGUN EKONOMI KELUARGA LEWAT TERNAK KELINCI

Krisis ekonomi yang terus mendera negeri ini benar-benar mencekik kehidupan. Sektor jasa sangat labil. Pabrik banyak yang tutup. Bagi mereka yang masih bekerja sebagai karyawan kecemasan melanda. Cepat atau lambat bisa jadi nasib mereka diputuskan sepihak oleh perusahaan. Pemecatan benar-benar menakutkan. Sementara mereka yang menganggur atau bekerja dengan penghasilan minim dirundung ketidakberdayaan modal untuk membuka usaha baru.
Letak kesulitannya karena masing-masing orang berpikir usaha yang menarik perhatian hanya terletak pada sektor jasa atau dagang di kota. Sementara sektor riil seperti pertanian, perikanan dan peternakan seringkali tidak pernah dibayangkan. Menjadi petani atau peternak bagi orang Indonesia bukanlah idaman. Seolah-olah usaha di sektor riil seperti itu tiada hasil yang menjanjikan. Padahal?
Kombinasi antara modal kecil, jenis pakan yang mudah dan perkembangbiakannya yang cepat, menjadikan budidaya kelinci masih sangat relevan dan cocok sebagai alternatif usaha bagi petani miskin yang tidak memiliki lahan luas dan tidak mampu memelihara ternak besar. Di negara sedang berkembang, kelinci dapat diberi pakan hijauan yang dikombinasikan dengan limbah pertanian dan limbah hasil industri pertanian (Sitorus et al., 1982 dan Diwyanto et al., 1985). Limbah industri pertanian seperti ampas tahu dan bekatul dapat digunakan sebagai pakan konsentrat untuk kelinci dan banyak terdapat di lingkungan masyarakat Indonesia.
Kelinci adalah hewan ternak yang memiliki kemampuan besar dalam beranak. Setiap induk kelinci mampu melahirkan rata-rata 6-8 ekor, bahkan ada yang mampu melahirkan 10-12 ekor. Masa puber kelinci dimulai dari umur tiga bulan ke atas, namun induk kelinci baru menghasilkan sel telur yang baik untuk peranakan pada usia 5,5 bulan ke atas, sedangkan pejantan biasanya sudah mampu membuahi pada usia 4,5 bulan. Masa kehamilan induk kelinci adalah 7-30 hari sejak dikawinkan. Induk kelinci umumnya melahirkan pada usia kandungan 29 dan 30 hari. Induk kelinci dapat dikawinkan sebanyak 4-6 kali dalam setahun. Induk kelinci sejak berusia 6 bulan dapat dikawinkan sampai 20 kali sehingga umur ekonomis induk kelinci adalah 5 tahun. Cara mengawinkan yang baik pada pagi hari pukul 06.00 – 08.00. atau malam hari pukul 19.00 – 21.00. dengan memasukkan induk kelinci ke kandang pejantan.
Kotoran padat (feaces) kelinci yang normal berwarna hitam, karena kandungan natriumnya yang baik, kotoran kelinci memiliki kualitas yang lebih baik sebagai pupuk tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar